Sabtu, 02 Desember 2017

Strategi Pembelajaran



Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang digunakan pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan digunakan selama proses pembelajaran (Uno,2011:3), agar memudahkan siswa menerima dan memahaminya sehingga pada akhir kegiatan pembelajaran, tujuan pembelajaran yang dimaksudkan dapat dikuasai siswa (Warsita,2008:268).

Strategi pembelajaran adalah seperangkat kebijaksanaan yang terpilih, yang telah dikaitkan dengan faktor yang menetukan warna atau strategi tersebut, yaitu :

a.       a.Pemilihan materi pelajaran (guru atau siswa),

b.      Penyaji materi pelajaran (perorangan atau kelompok, atau belajar mandiri),

c.       Cara menyajikan materi pelajaran (induktif atau deduktif, analitis atau sintesis, formal atau non formal),

d.      Sasaran penerima materi pelajaran (kelompok, perorangan, heterogen, atau homogen.  Strategi pembelajaran sangat penting karena dapat mempermudah proses pembelajaran untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Bagi guru, strategi pembelajaran menjadi pedoman dan acuan bertindak yang sistematis, sedangkan bagi siswa dapat mempermudah dan mempercepat memahami isi pelajaran (Wena, 2008:3).  Variable strategi pembelajaran diklasifikasikan menjadi tiga, yakni:  a).strategi pengorganisasian pembelajaran, b) strategi penyampaian pembelajaran, dan c), strategi pengelolaan pembelajaran (Wena;2010:5). Suparman (1997: 157) menyatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara sistematik mengkomunikasikan isi pelajaran kepada peserta didik yang meliputi perpaduan dari komponen; urutan kegiatan pembelajaran, metode atau cara pengorganisasian pembelajaran ke peserta didik, media pembelajaran yakni peralatan dan bahan, serta waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan.

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1) Terdapat perbedaan hasil belajar fisika siswa antara kelompok yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe TPS. Yaitu rata-rata hasil belajar fisika siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe TPS. 2) Terdapat perbedaan hasil belajar fisika siswa yang mempunyai kecenderungan gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik. Rata-rata hasil belajar fisika siswa yang memiliki kecenderungan gaya belajar auditorial lebih tinggi dari pada rata-rata hasil belajar fisika siswa yang mempunyai kecenderungan gaya belajar kinestetik dan visual, 3) Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil belajar fisika.

 Penerapan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan materi pelajaran akan mempengaruhi hasil belajar yang diperoleh siswa. Oleh karena itu dianjurkan bagi guruguru fisika agar mempertimbangkan karaktristik siswanya terutama dalam hal gaya belajar sebelum memilih strategi pembelajaran yang akan diterapkan dalam mengajarkan pokok bahasan tertentu, sebab kecenderungan gaya belajar yang dimiliki siswa juga turut memberi pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar fisika siswa. 

Hasil belajar fisika dalam penelitian ini hanya mengukur aspek kognitif, diharapkan agar peneliti selanjutnya lebih mengembangkan pada aspek psikomotoris dan afektif dalam mendeskripsikan hasil belajar fisika agar pembelajaran lebih bermakna, efisien, serta memiliki daya tarik.





Sumber:

Halim, Abdul. 2012. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMPN 2 Secanggang. Jurnal TABULARASA PPS UNIMED. Vol.9 No.2, Desember 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar