Jumat, 19 Mei 2017
MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA
MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA
1.1 Pengertian Media
kata “media” berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata mediun . yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantar”. Dengan demikian media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.
Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran. Yang keluar dari sumber informasi(komunikator)
Media dalam proses komunikasi merupakan sarana agar materi informasi (pesan) yang keluar dari sumber informasi (komunikator) dapat diterima/sampai kepada penerima informasi (komunikan).didalam berkomunikasi, proses komunikasi yang baik adalah bila materi informasi (pesan) yang keluar dari komunikator dapat diterima (tertangkap) oleh penerima informasi dengan benar (isi/materi pesan sesuai harapan komunikator) dan cepat (dalam waktu yang relative singkat) . dengan ini, media komunikasi yang baik adalah sarana fisik yang dapat membantu secara efektif dan efisien dalam menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan.
1.2 Media Sebagai Alat Bantu
media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri.karena memang gurulah yang menghendakinya untuk membantu tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang diberikan oleh guru kepada anak didik.guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka bahan pelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh setiap anak didik, terutama bahan pelajaran yang rumit atau kompleks.
Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pengajaran.hal ini dilandasi dengan keyakinan bahwa proses belajar mengajar dengan bantuan media mempertinggi kegiatan belajar anak didik dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti kegiatan belajar anak didik ddengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik dari pada tanpa bantuan media.
1.3 Media Sebagai Sumber Belajar
belajar mengajar adalah suatu proses yang mengolah sejumlah nilai untuk dikonsumsi oleh setiap anak didik. Nilai-nilai itu tidak dating dengan sendirinya , tetapi terambil dari berbagai sumber. Sumber belajar yang sesungguhnya banyak sekali terdapat dimana-mana; di sekolah, di halaman, di pusat kota, di pedesaan, dan sebagainya. Udin dan winataputra (199;65) mengelompokkan sumber-sumber belajar menjadi lima kategori yaitu mausia, buku / perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media pendidikan. Karena itu , sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang.
1.4 Macam-Macam Media
1. dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam :
a. Media Auditif
media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam. Media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan dalam pendengaran.
b. Media Visual
media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkai) , slides(film bingkai) foto, gambar atau lukisan, cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau symbol yang bergerak seperti film bisu, film kartun.
c. Media Audovisual
media audiovisual adalah media yang mempunyai unsure suara dan unsure gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua. Media ini di bagi kedalam :
a. Audiovisual Diam
audiovisual diam yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara (sound slides) , film rangkai suara, cetak suara.
b. Audiovisual Gerak
Audiovisual gerak yaitu media yang dapat menampilakan unsure suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video-cassette.
c. Audiovisual Murni
Audiovisual murni yaitu baik unsure suara maupun unsure gambar berasal dari suatu sumber seperti film video cassette, dan
d. Audiovisual tidak murni
Audiovisual tidak murni yaitu unsure suara dan unsure gambarnya berasal dari sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang unsure gambarnya bersumber dari slides proyektor dan unsure suaranya bersumber dari tape recorder.
2. di lihat dari daya inputnya, media dibagi ke dalam :
a. Media dengan Daya Input Luas dan Serentak
penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama. Contoh : radio dan televisi
b. Media dengan Daya Input yang Terbatas oleh Ruang dan Tempat
media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti film, sound slides, film rangkai, yang harus menggunakan tempat yang tertutup dan gelap.
c. Media untuk Pengajaran Individual
Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri. Yang termasuk media ini adalah modul berprogram dan pengajaran melalui computer.
3. di lihat dari bahan pembuatannya, media dibagi ke dalam :
a. Media Sederhana
Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah, dan penggunaannya tidak sulit.
b. Media Kompleks
Media ini adalah media yang bahan dan alat pembuatannya sulit diperoleh serta mahal harganya, sulit membuatnya, dan penggunaannya membutuhkan keterampilan yang memadai.
1.5 Prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media
Drs. Sudirman N. (1991) mengemukakan beberapa prinsip pemilihan media pengajaran yang dibaginya ke dalam tiga kateori, sebagai berikut :
1. Tujuan Pemilihan
Memilih media yang akan digunakan harus berdasarkan maksud dan tujuan pemilihan yang jelas. Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran (siswa belajar), untuk informasi yang bersifat umum, ataukah untuk sekadar hiburan saja mengisi waktu kosong? Lebih spesifik lagi, apakah untuk pengajaran kelompok atau pengajaran individual, apakah untuk sasaran tetentu seperti anak TK, SD, SMU, tuna netra, tuna rungu, masyarakat pedesaan, ataukah masyarakat perkotaan. Tujuan pemilihan ini berkaitan dengan kemampuan berbagai media.
2. Karakteristik Media Pengajaran
Setiap media mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi keampuhannya, cara pembuatanya, maupun cara penggunaannya. Memahami karakteristik berbagai media pengajaran merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki guru dalam kaitannya dengan keterampilan pemilihan media pengajaran. Di samping itu memberikan kemungkinan pada guru untuk menggunakan berbagai jenis media pengajaran media secara bervariasi. Sedangkan apabila kurang memahami karakteristik media tersebut, guru akan dihadapkan kepada kesulitan dan cenderung bersikap spekulatif.
3. Alternatif Pilihan
Memilih pada hakekatnya adalah proses membuat keputusan dari berbagai alternative pilihan. Guru biasa menentukan pilihan media mana yang akan digunakan apabila terdapat beberapa media yang dapat diperbandingkan. Sedangkan apabila media pengajaran itu hanya ada satu, maka guru tidak bias memilih, tetapi menggunakan apa adanya.
Dalam menggunakan media hendaknya guru memperhatikan sejumlah prinsip tertentu agar penggunaan media mencapai hasil yang baik. Prinsip – prinsip itu menurut Drs. Nana Sudjana (1991:104) adalah
1. Menentukan jenis media yang tepat; artinya ssebaiknya guru memilih terlebih dahulu media manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang akan diajarkan.
2. Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat; artinya perlu diperhitungkan apakah penggunaan media itu sesuai dengan tingkat kematangan atau kemampuan anak didik.
3. Menyajikan media dengan tepat; artinya teknik dan metode penggunaan media dalam pengajaran haruslaah disesuaikan dengan tujuan, bahan metode, waktu, dan sarana yang ada.
4. Menempatkan atau pemperlihatkan media pada waktu, tempat, dan situasi yang tepat; artinyakapan dan dalam situasi mana pada waktu mengajar media digunakan. Tentu tidak setiap saat atau selama proses belajar mengajar terus-menerus memperlihatkan atau menjelasakan sesuatu dengan media pengajaran.
1.6 Faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Memilih Media Pembelajaran
a. Objektivitas
b. Program pengajaran
c. Sasaran program
d. Situasi dan kondisi
e. Kualitas teknik
f. Keefektifan dan efisiensi pengganggu
1.7 Pengembangan Media Pembelajaran Fisika
a. Syarat Pengembangan Media
Media pada dasarnya alat bantu komunikasi atau membantu untuk mempermudah dalam menyampaikan pesan bagi komunikator (guru) dan menerima pesan bagi komunikan (siswa) atau dalam pembelajaran sebagai fasilitas untuk mempermudah dalam mempelajari, menelaah, menguasai konsep-konsep materi yang termuat dalam media tersebut. Oleh karena itu dalam pengembangan media pembelajaran perlu mempertimbangkan beberapa syarat yang cenderung bersifat, yaitu :
a) Visibel (mudah dilihat)
b) Interesting (menarik)
c) Simple (sederhana)
d) Useful(berguna / bermanfaat)
e) Accurate (benar dan dapat dipertanggungjawabkan)
f) Legitimate (masuk akal dan sah)
g) Structured (terstruktur / tersusun dengan baik)
b. Prosedur Pengembangan Media Pembelajaran Fisika
1) penyusunan rancangan, meliputi :
a. pengertian media pembelajaran fisika yang akan dikembangkan,
b. analisis kebutuhan dan karakteristik siswa yaitu pertimbangan potensi siwa secara klasikal dan kebiasaan atau kesenangan siswa dalam belajar fisika dan lainnya,
c. perumusan pembelajaran fisika
d. pengembangan materi pembelajaran fisika, sejauh mana materi fisika yang akan diberikan untuk dikuasai siswa dengan bantuan media yang akan diterapkan, dan
e. perumusan alat ukur, berkaitan dengan panduan untuk pengamatan aktivitas KBM dan penguasaan materi.
2) penulisan naskah
berkaitan dengan narasi tentang cara melaksanakan pembuatan media dan cara aplikasinya dalam aktivitas KBM, isinya diantaranya :
a. pengertian tentang media yang akan dikembangkan, maksud pengembangannya, dan scenario media dalam KBM
b. langkah-langkah memproduksi media tersebut
c. penyusunan pedoman evaluasi pengembangan dan aplikasi media.
3) produksi media
berkaitan dengan pembuatan media berdasarkan naskah yang telah ditulis pada point 2.
4) evaluasi program media
berkaitan dengan pelaksanaan uji dan penerapan naskah point 2.c pada implementasi point 3 dalam simulasi dan dalam KBM sesungguhnya.
sumber: http://erin-belajarfisikayangmenyenangkan.blogspot.co.id/2009/05/media-pembelajaran-fisika.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar