Rabu, 10 Mei 2017

HUKUM HOOKE


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

    Hukum Hooke menyatakan bahwa besar berat beban atau gaya berbanding lurus dengan penambahan gaya pegas. Secara matematis, hukum hooke memiliki hubungan antara besar gaya yang bekerja dengan pertambahan panjang pegas. Pegas ada yang disusun secara tunggal, ada juga yang disusun secara pararel. Untuk pegas yang disusun seri, pertambahan panjang total sama dengan jumlah masing masing pertambahan panjang pegas.

1.2 RUMUSAN MASALAH

a. Bagaimana cara berlakunya hukum hooke?
b. Bagaimana cara menentukan konstanta pegas?
c. Mengapa percobaan dilakukan lebih dari 1 kali variasi data?
d. Apakah percobaan menghasilkan angka yang konsisten?

1.3 TUJUAN
a. Membuktikan berlakunya hukum hooke
b. Menentukan konstanta pegas (k)

1.4 MANFAAT
a. Siswa dapat mengatahui mengenai pegas
b. Siswa dapat mengetahuin cara kerja pegas yang diujikan
c. Siswa dapat memahami dasar-dasar pegas

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 DASAR TEORI

Hukum Hooke
    Sebuah pegas ketika diberi gaya tarik F akan bertambah panjang sejauh x, dan dalam kasus ini berlaku hukum hooke :
F = kx
F : Gaya tarik (N)
K : Ketetapan pegas (N/m)
X : pertambahan panjang akibat gaya (m)

Energi potensial
     Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena kedudukannya terhadap suatu acuan. Energi potensial pegas dihitung berdasarkan acua titik setimbangnya, sehingga saat pegas menyimpang sejauh x akan memilikienergi potensial yang besarnya :
Ep = 1/2 kx^2
    Usaha yang diperlukan untuk meregangkan pegas akan setara dengan perubahan energi potensial pada pegas akibat usikan peregangan tersebut, sehingga :
W = 1/2 kx^2

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 ALAT DAN BAHAN
a. Pegas
b. Beban
c. Stati

3.2 CARA KERJA
a. Ukur panjang pegas tanpa beban
b. Gantungkan beban bermassa m pada ujung bawah pegas
c. Ukur panjang pegas setelah pembebanan
d. Ulangi langkah-langkah tersebut dengan merubah ubah massa beban m
e. Masukan data hasil percobaan ke dalam tabulasi berikut, hitung juga tetapan pegas yang digunakan
f. Buatlah grafik hubunga antaraF dan X berdasarka data-data percobaan

BAB 4

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.2 DATA PENGAMATAN

NO Massa Beban
m (kg) Panjang pegas tanpa beban (m) Panjang pegas setelah pembebanan (m) Pertambahan panjang pegas (m) Tetapan pegas (N/m)
1.50 gr 0,225 m 0,23 m 0,005 m 100 N/m
2. 100 gr 0,225 m 0,235 m 0,01 m 100 N/m
3. 150 gr 0,225 m 0,24 m 0,015 m 100 N/m
4. 200 gr 0,225 m 0,245 m 0,02 m 100 N/m
5. 250 gr 0,225 m 0,25 m 0,025 100 N/m
Rata” 150 gr 0,225 m 0,24 m 0.015 100 N/m

4.3 PEMBAHASAN
    Pada kali ini praktikum yang dibahas adalah tentang konstanta pegas dan energi potensial pegas . Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah menentukan konstanta pegas dengan menggunakan metode pegas dinamik. Gaya yang dibutuhkan untuk meregangkan sebuah pegas tergantung dari keelastisan dari pegas itu sendiri. Semakin elastis sebuah pegas, maka semakin kecil gaya yang diperlukan. Begitupun sebaliknya, semakin kaku sebuah pegas maka semakin besar pula gaya yang diperlukan untuk meregangkannya.
    Untuk menentukan konstanta tersebut praktikan dengan cara menggantungkan pegas pada tempat yang telah disediakan. Kemudian beban ditempatkan pada ujung pegas, dimulai dari massa yang paling kecil. Beban kemudian disimpangkan dari posisi seimbang kemudian dilepaskan. Dalam praktikum ini digunakan 5 beban yag berbeda yaitu beban 50 gram, 100 gram, 150 gram, 200 gram, dan 250 gram.


BAB 5
PENUTUP

KESIMPULAN
    Dari percobaan yang telah kami lakukan dengan menggunakan pegas kami dapat menyimpulkan apabila gaya diberikan kepada pegas, maka pegas tersebut akan bertambah panjang atau mengalami elastisitas. Dalam melakukan percobaan ini harus dilakukan secara berulang ulang. Karena jika hanya melakukan 1 kali percobaan, tingkat ketepan akan berkurang.
    Kelima hasil perhitungan konstanta pegas yang kami ujikan menghasilkan hasil yang konsisten dengan pengertian hukum hooke yang menyebutkan bahwa “besar berat beban/ gaya berbanding lurus dengan penambahan panjang pegas.
     Adapun jika terjadi kesalahan pada laporan ini, kemungkinan kesalahan berada pada :
  • Kesalahan dalam alat ukur, alat ukur yang digunakan tidak sempurna
  • Kesalahan individu, yaitu kurangnya ketelitian pada saat melihat/ mengukur hasil percobaan
  • Kesalahan yang diakibatkan pada saat pelaksanaan kurang sempurna atau saat perhitungan tidak tepat
KRITIK & SARAN

Lakukan penelian ini dengan hati-hati dan cermat dalam menghitung atau mengukur hasil percobaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar