Kekhawatiran
banyak pihak menyangkut kesuksesan implementasi kurikulum 2013 adalah menyangkut
kesiapan guru. Aktor utama yang dapat mempengaruhi guru adalah kepala sekolah.
Kepemimpinannya akan berpengaruh langsung terhadap kinerja guru. Setelah kita
pahami konsep Kepemimpinan Instruksional, kita yakin konsep ini akan menjadi
salah satu solusi terhadap kekisruhan penerapan kurikulum 2013 yang telah
menuai banyak kritik dan protes dari berbagai kalangan. Winataputra (2013) yang
merupakan salah satu tokoh pendidikan nasional yang terlibat langsung dalam
perumusan kurikulum 2013, dalam suatu pertemuan Rapat Perumusan Kurikulum PPG
(Pendidikan Profesi Guru) di Palembang pada 15 Januari 2014, mengatakan bahwa
untuk suksesnya penerapan kurikulum 2013, kepala sekolah harus berfungsi
sebagai Instructional Leader (pemimpin instruksional).
Berdasarkan
konsep Kepemimpinan Instruksional, di samping merumuskan dan mensosialisasikan
visi-misi sekolah, pemimpin instruksional hars selalu concern dengan kurikulum.
Kepala sekolah semacam ini selalu mengkoordinasikan kurikulum, mensupervisi dan
mengevaluasi kurikulum, dan memonitor kemajuan siswa. Pemimpin Instruksional
juga selalu fokus pada penciptaan iklim pembelajaran sesama guru (Developing
School Learning Climate Program). Salah satu elemen daripada dimensi ini adalah
perhatian kepala sekolah terhadap peningkatan profesionalisme guru, antara
lain, seperti melalui MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran). Oleh karena itu,
kepala sekolah terutama yang memposisikan diri sebagai Instructional Leader
akan memainkan peran yang sangat menentukan dalam menyukseskan penerapan
kurikulum 2013. Kepala sekolah dapat mengintervensi pemberlakuan kurikulum 2013
melalui pengelolaan kurikulum dan program pengembangan profesi guru di sekolah.
Selama
ini yang dilibatkan dalam pelatihan penerapan kurikulum 2013 hanya satu sampai dua
orang guru saja. Seharusnya, alangkah tepatnya jika kepala sekolah yang diberi
pemahaman secara mendalam, di samping guru, menyangkut implementasi kurikulum
2013, karena kepala sekolah adalah salah satu pihak yang paling
bertanggungjawab atas keberhasilan penerapan kurikulum 2013. Sejumlah besar
hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sekolah-sekolah unggul umumnya dipimpin
oleh Instructional Leader. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa jika prestasi
siswa hendak ditumbuhkan dan reputasi sekolah didongkrak, otoritas yang terkait
dalam pengangkatan kepala sekolah seyogianya memastikan bahwa yang
dinominasikan sebagai kepala sekolah mestilah yang berwawasan instruksional
atau yang memberi prioritas pada kepentingan akademik, Instructional Leader.
Sumber:
Jurnal Pencerahan Volume 8, Nomor 2, 2014
Halaman 98-108
Ahmad, Syarwan. 2014. Problematika Kurikukulum 2013 Dan Kepemimpinan Insruksional Kepala Sekolah. Jurnal Pencerahan Volume
8, Nomor 2, 2014 Halaman 98-108
Tidak ada komentar:
Posting Komentar